Anda kangen kesenian
klasik tradisional? Nggak perlu jauh-jauh ke Bali atau ke Jogja.
Di Jakarta (yang memang serba ada) pun juga ternyata tersedia. Arahkan saja
laju kendaraan Anda ke Jakarta Pusat, yakni daerah Senen. Di daerah tersebutlah
gedung Wayang Orang “Bharata” berada. Anda harus jeli memang mencari, karena
jika belum hapal maka Anda akan sulit membedakannya dengan gedung-gedung tua
yang sudah agak lusuh disamping kanan dan kirinya.
Saya bukan orang jawa asli, bukan juga pemuda yang tumbuh di tanah jawi. Tapi
jangan ditanya sudah berapa kali saya menyaksikan pertunjukkan drama seni jawa
tengah yang akrab dengan nama Wayang Orang atau Wayang Wong ini. Mungkin
sudah hampir puluhan kali sejak usia saya tujuh tahun hingga sekarang menginjak
seperempat abad. Jatuh cinta? Ya, mungkin bisa dibilang begitu.
"Layar Gunungan", penanda pertunjukkan mulai&berakhir |
(doc. smahsingmagazine.com) |
Dulu, yang membuat
saya sangat senang jika diajak menonton pertunjukkan ‘WO’ (baca: wayang orang)
adalah karena saya bisa melihat berbagai jenis tarian yang dibawakan begitu
indah serta pakaian tradisional jawa yang berbeda dari drama kolosal di
televisi saat itu. Dan sekarang, saya pun masih tetap menyukai tari-tariannya,
disamping cerita-cerita dari tanah jawa yang dengan apik dibawakan.
Gedung WO "Bharata" di bilangan Senen, Jakpus |
(doc. panoramio.com) |
Pengalaman baru akan dimulai saat Anda memasuki gedung ini. Suasananya memang
tidak sama jika Anda datang ke bioskop-bioskop kenamaan tempat kita biasa
nonton film-film baru. Tempatnya bisa dikatakan cukup sederhana. Sentuhan seni
khas Jawa akan makin kita rasakan saat membeli tiket masuk. Tidak ada ruang
tunggu di sini, karena setiap pengunjung akan dipersilahkan dengan ramah untuk
langsung masuk ke dalam tempat pertunjukkan. Kecuali jika Anda masih ingin melihat-lihat
suasana di luar ruang pertunjukkan atau sekedar jajan (jangan berharap ada pop corn ya..kecuali Anda bawa sendiri, hehe) dan ke kamar kecil.
Saat akan menyaksikan pertunjukkan di suatu tempat, tentunya kita mengharapkan
kenyamanan fasilitasnya. Tidak perlu khawatir, walau ini bukanlah gedung yang
megah, tapi fasilitas pendukung di gedung Wayang Orang “Bharata” kini
sudah dapat dikatakan sangat baik dan nyaman. Pendingin udara beroperasi dengan
baik, kursi-kursi di barisan depan hingga tengah merupakan kursi empuk seperti
di bioskop. Dan kursi-kursi di bagian belakang serta balkon juga cukup empuk
walau kurang senyaman kursi bagian depan (harga memang bicara ya!hehe).
Fasilitas pendukung lainnya pun cukup nyaman digunakan, seperti toilet dan
lahan parkir.
Urusan tiket, tidak akan membuat kocek Anda bolong, kok. Harga tiket cukup
murah untuk pertunjukkan klasik nan indah ini. Ada tiket untuk balkon atas
seharga Rp 15.000,-. Tiket barisan belakang dan tengah seharga Rp. 40.000,-
hingga Rp. 50. 000,-. Dan tiket barisan depan seharga kurang lebih diatas Rp.
50.000,-. Bagi yang tidak ingin kehabisan tiket (biasanya tiket VIP atau baris
depan lebih cepat habis), Anda dapat memesan tiket dengan menelepon terlebih
dahulu ke tempat ini. Oya, Disini tidak ada pilihan jam main, pertunjukkan
hanya dilaksanakan pada malam minggu pukul 20.00 hingga 23.00 atau 24.00,
tergantung cerita yang dimainkan.
Jika tiket sudah di tangan, dan masih agak lama pertunjukkan dimulai (biasanya
sekitar jam 20.00 dan on time! Tapi kalau telat masih boleh masuk kok..),
sempatkanlah melihat-lihat barisan foto-foto sejarah pertunjukkan WO “Bharata”.
"Tanding Cakil", salah satu segmen unggulan(doc. indonesia.is) |
Oya, Wayang Orang “Bharata”
juga tidak hanya menyelenggarakan pertunjukkan wayang orang saja. Pada
waktu-waktu tertentu diselenggarakan juga seni khas daerah lain di sekitar Jawa
seperti “Ketoprak” atau “Ludruk” yang hanya berisi drama tanpa banyak tarian.
Hal berkesan lain yang akan Anda dapatkan selama pertunjukkan WO di tempat ini,
adalah adanya sajian live music. Karena musik yang menjadi latar dari
pertunjukkan bukanlah dari rekaman kaset atau CD. Tapi langsung dari gamelan
lengkap yang dimainkan oleh para pemain gamelan profesional. Sudah barang tentu
akan menambah efek dramatis (dan bombastis) bagi yang menonton, bukan?!
Ditambah juga dengan sinden (penyani wanita) dan Sang
dalang si empunya cerita. Jadi ya memang inilah pertunjukkan budaya yang
benar-benar hidup menurut saya, pesonanya tentu akan jauh berbeda donk dengan
bioskop.
Naah.. untuk urusan perut, jika Anda merasa lapar selama pertunjukkan
berlangsung, tak perlu beranjak dari tempat Anda duduk, cukup panggil “layanan delivery” yang hilir mudik saat pertunjukkan berlangsung. Konsep “dining cinema”
atau menonton sambil pesan makanan atau minuman berlaku disini (bahkan sejak
dulu). Menunya cukup beragam, ada Ketoprak, mie rebus atau goreng dengan telur,
nasi goreng, mie ayam, dan lain lain. Minuman pun ada berbagai macam, dari kopi
hingga minuman ringan.
So, sebenarnya menghabiskan waktu di Jakarta tidak hanya sekedar di mall,
pantai atau taman bermain saja, kan? Jakarta, kota modern ini juga masih
menyimpan satu tempat yang mewariskan budaya klasik untuk diperkenalkan kepada
kita para generasi muda. Perlu diingat! Selain murah yang datang ke tempat ini bukan hanya
para oma opa, eyang atau orang-orangtua, lho! Banyak juga turis asing,
artis-artis kenamaan dan remaja-remaja Jakarta.
Bagi saya, pertunjukkan wayang orang di “Bharata” selalu meninggalkan kesan, bahkan bagi
suami saya yang asli orang Jakarta (baca: Betawi) dan belum pernah mengenal kesenian
seperti WO ini. Ternyata nonton WO memiliki kesan tersendiri untuknya. Sehingga
dia mampu tahan berjam-jam menonton pertunjukkan ini (padahal nggak ngerti
sama sekali arti dari bahasa yang digunakan) tanpa terlelap sedetik pun! Kesan
dia waktu itu: “Wiiihh…Keren banget ya ternyata!”. Jadi, yuk malam minggu besok
belajar budaya dan kenal budaya klasik di sini, nggak jauh..masih di
Jakarta kota kita kok!
Ditulis untuk lomba Enjoy
Jakarta 2012 oleh Isyawitri
*) Foto diambil dari berbagai sumberVideo dokumen pribadi
Berbagi Kisah, Informasi dan Foto
BalasHapusTentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
sy org asli jawa tapi belom pernah sekalipun nonto WO, jd pengen nonton....
BalasHapusSalam,mba mila..mw ngsh info nh dikit..kalo mw nyobain ntn wo bharata,mba bs liat info2ny d fb-ny: wobharata, :) smga jd obt kangn tradis jawa y mba,hehe
Hapus@mba Mila : aq recomended bgt mba,apalg mba org jw asli,hehe. aq aj yg lahr d jkt jd sk bgt,apalg mb yg asli jawa :) jgn lp pesn tket dlu mba,mgkn bs liat no telpny d wobharata.multiply.com, mdh2n kpn2 bs ntn rame2 y mba :)
BalasHapusHalo, blogger. saya putri dari VIVAlog. Kirimkan data pribadi kamu ke putri.megasari@viva.co.id dengan format:
BalasHapusNama:
Email:
No.Hp:
Alamat:
Judul Artikel+(link blog):
Akun Twitter:
Karena yang sudah submit akan di data.
Terima kasih :)
Oke mba sy kirimkn bsk,coz sdang nda bs ol dr laptop,mhn pmaklumany,trmakash jg mba :)
Hapus