Pages

Ads 468x60px

Rabu, 31 Maret 2010

Totalitas Pengabdian pada Allah SWT , Kunci Keberhasilan Dunia dan Akhirat


Assalamu'alaikum . . 
Bismillahirrohmanirrohim..

Siapa yang tidak mau berhasil di dunia dan akhirat. Menjadi trilyuner di dunia sekaligus trilyuner di akhirat. Anda mau? Pasti mau, wong saya saja mau ko!..Hehe ^^v
Sedemikian pentingkah berhasil didunia dan akhirat?. Menurut anda bagaimana?. Pentingkah dalam hidup ini kita berhasil memiliki segunung harta berasal dari sumber yang halal dan thayyib serta mendapat jaminan dariNya bahwa kita termasuk orang-orang sukses yang sudah dibangunkan rumah dari mutiara di surgaNya?.

Sebuah prestasi yang didambakan setiap insan di bumi ini. Terlepas dia memiliki keyakinan atau agama yang berbeda. Mencapai keberhasilan dunia pastilah menjadi dambaan, karena dengan keberhasilan di dunia kita dapat memiliki hal yang kita inginkan. Begitu juga keberhasilan di akhirat. Hal yang paling kita inginkan tentunya ”diterima dengan baik” di surga Allah SWT. Kedua hal itu secara beriringan menjadi agenda hidup kita dan memberi kita sebuah pilihan pada akhirnya, yaitu pilihan untuk memiliki keberhasilan setinggi-tingginya di dunia atau berhasil dengan bangga menjadi salah satu penghuni surgaNya yang di dalamnya tidak ada kenikmatan yang fana, semua bersifat abadi dan tidak mengenal kata habis.

Tetapi kita tahu, dalam mencapai prestasi pasti butuh proses dan tidaklah sebentar. Bener ga?!. Layaknya seorang yang bayi harus melalui proses melelahkan selama beberapa bulan sampai sang bayi mampu merangkak, merambat tembok dan pada akhirnya  mampu berjalan.

Begitulah hidup, ada proses di dalamnya dan harus di lalui. Begitu juga dalam pencapaian keberhasilan yang saya sebutkan di atas. Semua tidak instant, karena itulah ujian kita sebagai abdi Allah SWT sekaligus makhluk ciptaanNya yang paling mulia. Proses apakah yang harus kita jalani? Melelahkan kah?. Proses itu bernama pengabdian, apakah ia melelahkan? Jawabannya adalah ”Ya”!.

Pengabdian adalah salah satu wujud proses meraih prestasi-prestasi tersebut di atas. Pengabdian yang bukan sembarang pengabdian. Tetapi pengabdian yang totalitas atau bersungguh-sungguh. Tidak separuh-separuh atau setengah hati, karena pengabdian ini bukanlah pengabdian ABS atau ”Asal Bapak Senang”. Tapi, pengabdian ini bersifat lebih istimewa karena hasil yang akan kita dapat juga sangat istimewa jika kita menjalankan dan melaluinya dengan ikhlas dan sabar. Anda tahu? Jaminan pengabdian ini adalah SurgaNya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dari mata air Salsabila yang mengeluarkan air seputih susu dan selembut krim, yang dikelilingi pasangan yang selalu muda dan manusia-manusia yang tidak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia dan yang hawanya tidak dingin tidak juga panas.

Tapi, pengabdian tidak hanya sekedar pengabdian. Harus ada niat tulus karena Allah SWT, tujuan yang satu yaitu ridla-Nya dan surgaNya.

Totalitas pengabdian telah Allah SWT perintahkan kepada kita, karena hanya itulah yang dapat kita berikan padaNya, yup..hanya sebuah pengabdian yang totalitas. Kita tentu sadar, kita tidak akan pernah bisa memberikan kepada Allah SWT seperti Allah SWT memberikan oksigen dan degupan jantung pada kita hingga detik ini. Perintah ini Allah SWT tulisakan dalam sebuah ayat,
Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku
 (Q.S. Adz Dzaariyaat [51]: 56).
Masihkan kita memalingkan muka dari perintahNya yang hanya meminta kita mengabdikan diri hanya padaNya. Tentunya, pengabdian tak terhenti pada masalah ibadah yaummiyah seperti shalat, puasa wajib atau sunnah, infaq dan zakat. Pengabdian yang totalitas bagi kita para pendidik dapat berupa mendidik dan membina objek didik kita dengan baik dan tulus serta ikhlas hanya karena Allah SWT. Ada ladang pahala di setiap kebaikan yang kita lakukan. Ada kemudahan untuk segala kebaikan yang dapat kita kerjakan untuk sebuah totalitas pengabdian padaNya..sang Rabbul Izzati..

Bunga_Colourfull
Wassalamu'alaikum..
-22.44@baiti jannati-

0 komen-komenya please :):

Posting Komentar