Pages

Ads 468x60px

Rabu, 01 September 2010

Chatarsist!!...Beban oh Beban..!!Akankah hanya ku keluhkan??!!


Beban hidupku sebenarnya tak banyak. Tak sebanyak orangtuaku, bapak-mami, yg harus banyak berkorban dan memompa semangat hidup masing-masing mereka demi melihat aku berdiri sukses..

Beban hidupku memang tak banyak. Tak sebanyak beban hidup anak-anak yg harus aku didik di perkampungan kumuh di Prumpung Jakarta Timur tempat aku berjanji akan mengabdi kelak

Beban hidupku juga tak banyak. Tak sebanyak seperti yang ada dipikiranku kini..Tapi ia begitu menguras tenaga.

Aku terus bertanya..Kenapa aku mudah sekali terbawa arus kejenuhan??
Dan aku terus bertanya..Apakah mungkin aku melalui semua tahapan tangga hidup ini??

Mata ini masih terbelalak di tengah gelap malam..
Otak ini masih menata langkah apa yang aku harus jalani esok..
Dan tangan ini masih menulis sejuta kata yang membludak ingin dsampaikan..

Kembali pada bebanku..
Aku percaya bahwa bebanku ini pasti mampu aku angkat dan singkirkan serta aku selesaikan
Tapi kadang aku tak percaya apakah aku sendiri mampu jika melihat diriku yang seperti ini..

Berkali aku menyaksikan sosok yg mirip denganku di cermin kamar yg sudah buram itu
Ia memantulkan bayangan sesosok wanita yang beranjak dewasa yang sering lupa bagaimana cara membahagiakan orangtua dan orang2 terkasih disekitarnya..

Tapi..meski berkali cermin itu memantulkan bayangan..
Berkali pula ia memantulkan gurat kejenuhan dan kesedihan

Sering kita hidup memakai topeng..
Topeng ceria..semangat..gairah..berpendidikan..cerdas..kaya..dan jenis topeng yang lain..
dan topeng2 itulah yang akhirnya membuat diri kita terhempas tak mampu mengeluarkan potensi kita..

Aku sadar..dan aku yakin kamu juga sadar
Bahwa ada seonggok batu seindah permata Yakut dan Marjan dalam jiwa kita..
Seonggok batu yang aku pun sering acuh dengan keberadaannya karena terlampau lelah memikirkan beban yg harus aku buang..

Sssttt....

Apakah aku bilang membuang beban??!!
Tidak!! Seharusnya beban-beban itu tak aku  buang..melainkan aku letakkan ditanganku dan aku poles ia menjadi bongkahan kecil seperti Yakut dan Marjan dan aku simpan ia sampai saatnya ia kugunakan untuk menyambung hidupku kelak..

Beban itu masih ada hingga detik aku ketikkan kalimat2 ini..
Entah ia takmau pergi!! Aku benci kenapa ia tak pernah mau pergi..!!

Oucchh...!!Aku ingat kata dosen ksayanganku d salah satu tulisannya: Jangan terlalu banyak dipirkan ambisi2 itu..tapi diJALANI..
kurang lebih begitu katanya..
tersentak aku ingin menjalani..Tapi...
Lagi-lagi..Apakah aku sanggup..sedangkan lentera jiwa hilang redup..??!!

Bebanku memang tak sebanyak mereka orang2 terkasih yg berjuang mengasihi dan mencintaiku apa adanya..
Bebanku juga tak sebanyak anak-anak polos yg menantiku memberi sejumput ilmu di sore-sore ceria itu

dan Bebanku juga sebenarnya bisa aku peringan dengan terus berjuang seperti mereka dan terus ceria seperti anak-anak itu..

(CP; 00.30 by my self)




0 komen-komenya please :):

Posting Komentar